Wednesday, April 3, 2019

ilmu budaya dasar daffa f


ILMU BUDAYA DASAR 
Ringkasan, Analisis Kasus, dan Analisis Video 

 

Disusun Oleh : 
DAFFA FADRIAN
21318604
1TB03 


Universitas Gunadarma 
2019 



BAB 1 : IBD sebagai salah satu MKDU

Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris The Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:
1.      Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.      Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.      Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.      Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budayadaerah dan budaya nasional
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1.      Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2.      Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal diatas, tujuan utama mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.      Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.      Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.    Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD secara umum adalah :
Pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
1.      Manusia Dan Harapan
·         Kepercayaan
·         Harapan
2.      Manusia Dan Kegelisahan
·         Keterasingan
·         Kesepian
·         Ketidakpastian
3.      Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
·         Kesadaran
·         Pengorbanan
4.      Manusia Dan Pandangan Hidup
·         Cita-Cita
·         Kebijakan
5.      Manusia Dan Cinta Kasih
·         Kasih Sayang
·         Kemesraan
·         Pemujaan
6.      Manusia Dan Keindahan
·         Renungan
·         Kehalusan
7.      Manusia Dan Penderitaan
·         Rasa Sakit
·         Siksaan
·         Kesengsaraan
8.      Manusia Dan Keadilan
·         Kejujuran
·         Pemulihan Nama Baik
·         Pembalasan
KESIMPULAN
a) Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam Pengetahuan Budaya.
b) Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
c) Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendikiawan mengenai system pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan system pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan dengan tujuan menghasilkan tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik,dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan Negara kita. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan Negara secara menyeluruh. Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah social masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dan lain, dan juga dalam masalah budaya.
Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar terdiri dari:
1.      Manusia dan cinta kasih
2.      Manusia dan keindahan
3.      Manusia dan penderitaan
4.      Manusia dan keadilan
5.      Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
6.      Manusia dan kegelisahan
7.      Manusia dan harapan.
d) Hubungan IBD dengan ilmu eksak. Sesuai dengan pengertian dan sasaran ilmu budaya, maka tidak mengherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan sekali dengan ilmu-ilmu teknik, justru ilmu teknologi itu adalah hasil dari budaya manusia. Karena itu tidak mengherankan, jika karya budaya itu menuntut kekuatan, keindahan, kepraktisan, dan sebagainya. Jadi IBD merupakan ilmu yang bertugas mendasari mental pribadi mahasiswa yang untuk dapat menerima, meresapi dan menghayati ilmu-ilmu budaya di samping ilmu-ilmu lain yang menjadi ilmu disiplinnya masing-masing.
STUDI KASUS
Banyak orang yangberkulit hitam sering di ejek dengan orang lain yang kulitnya lebih cerah.Menurut saya orang–orang yang rasis dengan warna kulit mungkin kurangnya pendidikan untukmenghargai satu sama lain. Harus banyak–banyak mengadakan penyuluhan tentang menghargaisatu sama lain mulai sejak dini agar nanti kedepannya mulai berkurang tentang rasis. Bagi yangdi ejek harus menasihati yang ngejek dan sabar menghadapinya.




BAB II : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 
1 . Unsur – unsur yang membangun manusia 

Dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia. 
Manusia terdiri dari 4 unsur : 
–          Jasad : badan kasar manusia yang nampak dari luar, menempati ruang dan waktu 
–          Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak 
–          Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan 
–          Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri 

Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung 3 Unsur : 
–          ID, kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak; merupakan libido murni, berkembang secara internal dalam diri individu 
–          EGO, sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain, berkembang secara internal dalam diri individu 
–          SUPER EGO, struktur kepribadian yang paling akhir, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan kesatuan standar-standar moral 


2 . Hakekat Manusia : 

Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh; 

1 . Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan makhluk lainnya, misalnya : 
v  Perasaan Intelektual 
v  Perasaan Estetis 
v  Perasaan Etis 
v  Perasaan Diri 
v  Perasaan Sosial 
v  Perasaan Religius 

2 . Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi; 

3 . Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. 





3 . Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain 
 
1. Punya masa menopause  
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause. 
 
2. Melewati masa kecil lebih lama  
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna. 
 
3. Wajah memerah saat tersipu  
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur. 
 
4. Bisa menciptakan api  
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi. 
 
5. Mengenal pakaian  
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang. 
 
6. Berbicara  
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara. 
 
7. Jemari tangan yang fleksibel  
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan. 


4 . Kepribadian Bangsa Timur 
·         Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat  : 
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan . 
·         Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain : 
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya 
·         Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain : 
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat . 

5 . Pengertian Kebudayan 
Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 
1.      Nostrand (1989: 51) 
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut. 
2.      Larson dan Smalley (1972: 39) 
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap 
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi. 
3.      Sir Edwards B Tylor (1871: 1) 
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat. 
4.      Ki Hajar Dewantara 
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 
1.      Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180) 
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. 
1.      Djojodigono(1958) 
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa. 

6 . Unsur-unsur kebudayaan 
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah : 
1.      Sistem Religi. 
2.      Sistem Organisasi Masyarakat 
3.      Sitem Pengetahuan 
4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi 
5.      Sistem Teknologi dan Peralatan 
6.      Bahasa 
7.      Kesenian 





Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud   
Kebudayaan material 
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit. 
Kebudayaan nonmaterial 
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional. 

7 . Wujud Kebudayaan 
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA 
Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah : 
·         Gagasan (Wujud ideal) 
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak. 
·         Aktivitas (tindakan) 
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. 
·         Artefak (karya) 
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. 

8 . Orientasi Nilai Budaya 
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya; 
1.      Hakekat hidup manusia. 
2.      Hakekat karya manusia. 
3.      Hakekat waktu manusia. 
4.      Hakekat alam manusia. 
5.      Hakekat hubungan manusia. 
9 . Perubahan Budaya 
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya : 
1.      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut. 
2.      Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama. 
3.      Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru. 
4.      Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. 
5.      Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas. 
Penyebab Perubahan Kebudayaan 
Budaya Merupakan sesuatu yang tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut berubah. 
Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk. 
Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat. 
Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan budaya itu sendiri. 




10 . Kaitan manusia dan kebudayaan 
Hubungan Manusisa Dengan Kebudayaan 
 Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta. 
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia. 
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan  
1.      Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan 
2.      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life) 
3.      Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial 
4.      Kebudayaan khusus atas dasar agama 
5.      Kebudayaan berdasarkan profesi 

Dialektis (Dialektika) 
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia.  
3 Tahap Dialektis 
Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu : 
1.      . Tahap Eksternalisasi 
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya. 


2.      . Tahap Objektivasi 
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb. 
3.      . Tahap Internalisasi 
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya. 




BAB II : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 
1 . Unsur – unsur yang membangun manusia 

Dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia. 
Manusia terdiri dari 4 unsur : 
–          Jasad : badan kasar manusia yang nampak dari luar, menempati ruang dan waktu 
–          Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak 
–          Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan 
–          Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri 

Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung 3 Unsur : 
–          ID, kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak; merupakan libido murni, berkembang secara internal dalam diri individu 
–          EGO, sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain, berkembang secara internal dalam diri individu 
–          SUPER EGO, struktur kepribadian yang paling akhir, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan kesatuan standar-standar moral 


2 . Hakekat Manusia : 

Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh; 

1 . Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan makhluk lainnya, misalnya : 
v  Perasaan Intelektual 
v  Perasaan Estetis 
v  Perasaan Etis 
v  Perasaan Diri 
v  Perasaan Sosial 
v  Perasaan Religius 

2 . Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi; 

3 . Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. 





3 . Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain 
 
1. Punya masa menopause  
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause. 
 
2. Melewati masa kecil lebih lama  
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna. 
 
3. Wajah memerah saat tersipu  
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur. 
 
4. Bisa menciptakan api  
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi. 
 
5. Mengenal pakaian  
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang. 
 
6. Berbicara  
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara. 
 
7. Jemari tangan yang fleksibel  
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan. 


4 . Kepribadian Bangsa Timur 
·         Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat  : 
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan . 
·         Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain : 
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya 
·         Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain : 
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat . 

5 . Pengertian Kebudayan 
Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 
1.      Nostrand (1989: 51) 
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut. 
2.      Larson dan Smalley (1972: 39) 
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap 
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi. 
3.      Sir Edwards B Tylor (1871: 1) 
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat. 
4.      Ki Hajar Dewantara 
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 
1.      Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180) 
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. 
1.      Djojodigono(1958) 
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa. 

6 . Unsur-unsur kebudayaan 
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah : 
1.      Sistem Religi. 
2.      Sistem Organisasi Masyarakat 
3.      Sitem Pengetahuan 
4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi 
5.      Sistem Teknologi dan Peralatan 
6.      Bahasa 
7.      Kesenian 





Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud   
Kebudayaan material 
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit. 
Kebudayaan nonmaterial 
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional. 

7 . Wujud Kebudayaan 
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA 
Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah : 
·         Gagasan (Wujud ideal) 
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak. 
·         Aktivitas (tindakan) 
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. 
·         Artefak (karya) 
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. 

8 . Orientasi Nilai Budaya 
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya; 
1.      Hakekat hidup manusia. 
2.      Hakekat karya manusia. 
3.      Hakekat waktu manusia. 
4.      Hakekat alam manusia. 
5.      Hakekat hubungan manusia. 
9 . Perubahan Budaya 
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya : 
1.      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut. 
2.      Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama. 
3.      Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru. 
4.      Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. 
5.      Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas. 
Penyebab Perubahan Kebudayaan 
Budaya Merupakan sesuatu yang tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut berubah. 
Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk. 
Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat. 
Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan budaya itu sendiri. 




10 . Kaitan manusia dan kebudayaan 
Hubungan Manusisa Dengan Kebudayaan 
 Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta. 
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia. 
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan  
1.      Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan 
2.      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life) 
3.      Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial 
4.      Kebudayaan khusus atas dasar agama 
5.      Kebudayaan berdasarkan profesi 

Dialektis (Dialektika) 
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia.  
3 Tahap Dialektis 
Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu : 
1.      . Tahap Eksternalisasi 
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya. 


2.      . Tahap Objektivasi 
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb. 
3.      . Tahap Internalisasi 
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya. 




BAB III : KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN 
1 .Pendekatan Kesusastraan 
pengertian Sastra 
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. 
Pengertian Seni 
pengertian Seni berasal dari kata SANI yang artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa. Jadi seni itu adalah keahlian untuk membuat suatu karya dari ekspresi dalam diri seseorang (seniman). Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative maka seni lebih mudah untuk berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. 






Peranan Sastra 
didalam dunia sastra ada mempunyai 3 peranan yang penting yaitu sebagai berikut: 
1.      Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menanpung hampir semua pertanyaan kegiatan manusia. 
2.      Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, Karen pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi, sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.  Sifat abstak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. 
3.      Sastar juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Cabang-cabang sini yang lain juga dapat menarik tanpa cerita, akan tetapi sulit bagi penciptanya mengemukakan gagasanya.  Dalam music misalnya penciptanya terbawa suasna  oleh melodinya. 

Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar 
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut. 
2 . Ilmu Budaya Dasar Yang di Hubungkan Dengan Prosa 
Prosa 
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. 





Jenis – Jenis Prosa 
Prosa lama :
1. Hikayat 
2. Sejarah 
3. Kisah 
4. Dongeng 
5 . Epos 
Prosa baru :  
1. Roman 
2. Novel 
3. Cerpen 
4. Riwayat 
5. Kritik 
6. Resensi 
7. Esai 

3 . Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi 
Pengertian prosa fiksi 
Pengertian prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranananya, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain : 

Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi 
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan 
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut 
2 . Prosa fiksi memberikan informasi

Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. 

3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural 
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa. 
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan 
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu. 
Karya sastra dapat dibagi menjadi dua yaitu 
§  Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya 
§  dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Anda juga yang tentunya menyuarakan kedua-dunya. 
Contoh tulisan prosa diambil dari :  
Dilarang Mencintai Bunga-Bunga* 
Karya: Kuntowijoyo 
Jumat sore aku tidak pergi mengaji. Ditanganku ada sebuah layang-layang buatanku yang terbagus, dengan benang gelasan. Udara meruah menerbangkan layang-layangku. Dari kampung lain menyembul pula layang-layang. Layang-layangku terputus. Kawa-kawan bersorak dan lari mengejar. Itu layang-layang terbagusku, aku berdiri saja memandangnya. Tiba-tiba pundakku terasa dipegang. Aku terkejut. Seorang laki-laki tua degan rambut putih dan piyama. Dia tersenyum kepadaku. 
“Jangan sedih, Cucu,” katanya. Suara itu serak dan berat. Langsung darahku tersirap. Aku teringat rumah tua berpagar tembok tinggi. Mataku melayang kepadanya. Di tangannya ada setangkai bunga berwarna ungu. Tubuhku menjadi dingin. 
“Jangan sedih, Cucu. Hidup adalah permainan layang-layang. setiap orang suka hidup. Tidak seorang pun lebih suka mati. Layang-layang bisa putus. Engkau bisa sedih. Engkau bisa sengsara. Tetapi, engkau akan terus memainkan layang-layang. Tetapi, engkau akan terus mengharap hidup. Katakanlah, hidup itu permainan. Tersenyumlah, Cucu.” 
Dia menjangkau tangan kananku. Membungkuk. Dan, tanganku dicium. Aku tidak berdaya. Bunga itu dipindahkannya ke tanganku. Aku menggenggamnya. Seolah dalam mimpi. 
Dia menarik tanganku. dan, aku mengikutinya. Di tangan kananku setangkai bunga. Ketika aku sempat menyadari, kulihat pintu pagar rumah tua itu. Pasti dialah kakek itu! Ya Allah! Aku menjerit sekerasnya. Teriakan itu tersumbat di kerongkongan. Aku meronta. Dia memegangku lebih keras. Tertawa terkekeh. Aku meronta, dan tertawanya serak alangkah kerasnya. 
Ibu membawaku pulang. Aku tidak begitu sadar, tiba-tiba Ibu sudah menuntun aku. Di rumah, kulihat Ayah membaca di kursi. Aku merasa tenang. Aku merasa malu. 
“Untuk apa teriak-teriak, heh?” kata Ayah menyambut. 
Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Dia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya: 
“Untuk apa bunga ini, heh?” 
Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini. 
Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bongkah otot tangan Ayah menggenggam bunga kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak. 
“Laki-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi, engkau laki-laki.” 
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku mebungkuk, mengambil bunga itu, membawanya ke kamar. Tangkai bunga itu patah-patah. Selembar daun bunganya luka. Aku menciumnya, lama, lama sekali. 

4 . Ilmu Budaya Dasar Yang di Hubungkan Dengan Puisi 
Pengertian puisi 
Puisi adalah karya sastra padat yang sangat hemat dalam penggunaan kata-kata. Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan prinsip sedikit kata tapi banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima dan suku kata dengan bentuk yang berangkap. 
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya 
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan : 
1.      Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personafikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, menarik dan member kejelasan gambaran angan. 
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir. 
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau. 
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. 
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati. 



Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai  berikut : 
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidnup manusia. 
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadan (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya. 
2 . Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual. 
Dengan membaca puisi mahasisawa dapat diajak untuk dapat menyejukan hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang. 
3 . Puisi dan keinsyafan sosial 
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa : 
§  Penderitaan atas ketidak adilan 
§  Perjuangan untuk sesamanya 
§  Konflik dengan sesamanya 
§  Pemberontakan terhadap hukum tuhan 
 Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terdapat didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan). Contoh puisi penilis mengangkat tema tentang puisi cinta 






Contoh Puisi :  
INGIN BERSAMAMU
Puisi Ressa Elia  
Aku tak prnah ingin melupakan dirimu.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati.                                                                        
Suka dn duka brsama. 
Sungguh berat untk kulupakan.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam. 
Percayalah kekasihku.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu. 



VIDEO WIDYO NUGROHO
JUDUL: sisa peninggalan benteng belanda di banten
kesimpulannya, benteng tersebut di buat pada jaman penjajahan belanda pada Indonesia, benteng tersebut di buat oleh belanda katanya agar mengantisipasi serangan dari negara lain atau yang di maksud adalah portugis. Akan tetapi maksut belanda membangun benteng tersebut bukan menghalau serangan dari portugis melainkan menghalau dari serangan orang orang banten itu. Di dalamnya juga terdapat kompleks pemakaman orang belanda.

No comments:

Post a Comment