ILMU BUDAYA DASAR
Ringkasan, Analisis Kasus,
dan Analisis Video
Disusun Oleh :
DAFFA FADRIAN
21318604
1TB03
Universitas Gunadarma
2019
BAB 1 : IBD
sebagai salah satu MKDU
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari
dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa
Inggris The Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri
berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan
halus (refined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan
bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok
yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:
1.
Kebudayaan
yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.
Kebudayaan
didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.
Kebudayaan
terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.
Kebudayaan
berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budayadaerah dan budaya nasional
Latar
belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1.
Kenyataan
bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman
budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak
lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2.
Proses
pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan
timbul konflik dalam kehidupan.
3.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan
akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya,
juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini
menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal diatas, tujuan utama mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal diatas, tujuan utama mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.
Mengusahakan
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah beradaptasi
dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.
Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Mengusahakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama
lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi
diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD secara umum adalah :
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD secara umum adalah :
Pembentukan
dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat
diperluas.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik
tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata
kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1.
Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The
Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
2.
Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua
Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar),
Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia
tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam,
dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral
dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
1.
Manusia
Dan Harapan
·
Kepercayaan
·
Harapan
2.
Manusia
Dan Kegelisahan
·
Keterasingan
·
Kesepian
·
Ketidakpastian
3.
Manusia
Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
·
Kesadaran
·
Pengorbanan
4.
Manusia
Dan Pandangan Hidup
·
Cita-Cita
·
Kebijakan
5.
Manusia
Dan Cinta Kasih
·
Kasih
Sayang
·
Kemesraan
·
Pemujaan
6.
Manusia
Dan Keindahan
·
Renungan
·
Kehalusan
7.
Manusia
Dan Penderitaan
·
Rasa
Sakit
·
Siksaan
·
Kesengsaraan
8.
Manusia
Dan Keadilan
·
Kejujuran
·
Pemulihan
Nama Baik
·
Pembalasan
KESIMPULAN
a)
Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah
kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal
dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang
tergolong dalam Pengetahuan Budaya.
b)
Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
c)
Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh
sejumlah cendikiawan mengenai system pendidikan kita yang dinilai sebagai
warisan system pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan dengan
tujuan menghasilkan tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan,
teknik,dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi
kekayaan Negara kita. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk
menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para
lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi
pembangunan Negara secara menyeluruh. Dari mereka diharapkan adanya sumbangan
ide bagi pemecahan masalah social masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan
satu dan lain, dan juga dalam masalah budaya.
Ruang
lingkup Ilmu Budaya Dasar terdiri dari:
1.
Manusia
dan cinta kasih
2.
Manusia
dan keindahan
3.
Manusia
dan penderitaan
4.
Manusia
dan keadilan
5.
Manusia
dan tanggung jawab serta pengabdian
6.
Manusia
dan kegelisahan
7.
Manusia
dan harapan.
d)
Hubungan IBD dengan ilmu eksak. Sesuai dengan pengertian dan sasaran ilmu
budaya, maka tidak mengherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan
sekali dengan ilmu-ilmu teknik, justru ilmu teknologi itu adalah hasil dari
budaya manusia. Karena itu tidak mengherankan, jika karya budaya itu menuntut
kekuatan, keindahan, kepraktisan, dan sebagainya. Jadi IBD merupakan ilmu yang
bertugas mendasari mental pribadi mahasiswa yang untuk dapat menerima, meresapi
dan menghayati ilmu-ilmu budaya di samping ilmu-ilmu lain yang menjadi ilmu
disiplinnya masing-masing.
STUDI KASUS
Banyak orang yangberkulit hitam
sering di ejek dengan orang lain yang kulitnya lebih cerah.Menurut saya
orang–orang yang rasis dengan warna kulit mungkin kurangnya pendidikan
untukmenghargai satu sama lain. Harus banyak–banyak mengadakan penyuluhan
tentang menghargaisatu sama lain mulai sejak dini agar nanti kedepannya mulai
berkurang tentang rasis. Bagi yangdi ejek harus menasihati yang ngejek dan
sabar menghadapinya.
BAB II : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1
. Unsur – unsur yang membangun manusia
Dua
pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun
manusia.
Manusia
terdiri dari 4 unsur :
– Jasad
: badan kasar manusia yang nampak dari luar, menempati ruang dan waktu
– Hayat
: mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
– Ruh
: bimbingan dan pimpinan Tuhan
– Nafs
: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
Manusia
Sebagai Satu Kepribadian Mengandung 3 Unsur :
–
ID, kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak; merupakan libido
murni, berkembang secara internal dalam diri individu
–
EGO, sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi
ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain, berkembang secara
internal dalam diri individu
–
SUPER EGO, struktur kepribadian yang paling akhir, terbentuk dari lingkungan
eksternal, merupakan kesatuan standar-standar moral
2
. Hakekat Manusia :
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh;
1
. Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan makhluk
lainnya, misalnya :
v
Perasaan Intelektual
v
Perasaan Estetis
v
Perasaan Etis
v
Perasaan Diri
v
Perasaan Sosial
v
Perasaan Religius
2
. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi;
3
. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3 . Perbedaan
Manusia Dengan Makhluk Lain
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
4 . Kepribadian
Bangsa Timur
·
Bangsa timur identik
menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat :
Inilah faktor utama yang
membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata
orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah
membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat
bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung
kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
·
Bangsa timur lebih
terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang
menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing
sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan
ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak
takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal
sebelumnya
·
Bangsa timur juga amat
peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah
mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama
merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan
tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang
asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini
sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal
serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .
5 . Pengertian
Kebudayan
Kebudayan adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
1.
Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
2.
Larson dan Smalley (1972:
39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
3.
Sir Edwards B Tylor (1871:
1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
4.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
1.
Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985:
180)
Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
1.
Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai
kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa
cipta, karsa dan rasa.
6 . Unsur-unsur
kebudayaan
Koentjaraningrat
(1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi
pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.
Sistem Religi.
2.
Sistem Organisasi Masyarakat
3.
Sitem Pengetahuan
4.
Sistem Mata Pencaharian Hidup
dan Sistem – Sistem Ekonomi
5.
Sistem Teknologi dan
Peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
Perbedaan kebudayaan
dalam 2 bentuk wujud
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu
pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup
barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial
adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu
seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
7 . Wujud Kebudayaan
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT
DIMENSI WUJUDNYA
Wujud dari kebudayaan itu
sendiri adalah :
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
8 . Orientasi Nilai
Budaya
5 masalah pokok kehidupan
manusia dalam sistem nilai budaya;
1.
Hakekat hidup manusia.
2.
Hakekat karya manusia.
3.
Hakekat waktu manusia.
4.
Hakekat alam manusia.
5.
Hakekat hubungan manusia.
9 . Perubahan Budaya
Berbagai faktor yang
mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan
baru diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat
memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang
berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan
nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem
otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan
diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu
memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Penyebab Perubahan
Kebudayaan
Budaya Merupakan sesuatu
yang tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring
perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam
budaya tersebut berubah.
Budaya tersebut dapat
berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan
seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah
atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari
masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi
penduduk.
Sebab kedua terjadinya
perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan
fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada
di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung
berubah lebih cepat.
Perubahan ini selain karena
jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,
penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu
proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga
bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi
bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya
dalam perubahan budaya itu sendiri.
10
. Kaitan manusia dan kebudayaan
Hubungan Manusisa Dengan
Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu
ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari
dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran
sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi
dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka
manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan
manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan
akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
Contoh-Contoh Hubungan
Antara Manusia dengan Kebudayaan
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus
atas dasar faktor kedaerahan
2.
Cara hidup di kota dan di
desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3.
Kebudayaan-kebudayaan khusus
kelas sosial
4.
Kebudayaan khusus atas dasar
agama
5.
Kebudayaan berdasarkan
profesi
Dialektis (Dialektika)
Kebudayaan adalah
produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk
kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses
hidup manusia.
3 Tahap Dialektis
Dialektika fundamental ini
terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1.
. Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan
diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan
mentalnya.
2.
. Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi.
Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik
dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah
menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer,
buku-buku ilmiah, dsb.
3.
. Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia
itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif
hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran
subjektifnya.
BAB II : MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
1
. Unsur – unsur yang membangun manusia
Dua
pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun
manusia.
Manusia
terdiri dari 4 unsur :
– Jasad
: badan kasar manusia yang nampak dari luar, menempati ruang dan waktu
– Hayat
: mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
– Ruh
: bimbingan dan pimpinan Tuhan
– Nafs
: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
Manusia
Sebagai Satu Kepribadian Mengandung 3 Unsur :
–
ID, kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak; merupakan libido
murni, berkembang secara internal dalam diri individu
– EGO,
sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi ID
dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain, berkembang secara
internal dalam diri individu
–
SUPER EGO, struktur kepribadian yang paling akhir, terbentuk dari lingkungan
eksternal, merupakan kesatuan standar-standar moral
2
. Hakekat Manusia :
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh;
1
. Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan makhluk
lainnya, misalnya :
v
Perasaan Intelektual
v
Perasaan Estetis
v
Perasaan Etis
v
Perasaan Diri
v
Perasaan Sosial
v
Perasaan Religius
2
. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi;
3
. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3 . Perbedaan
Manusia Dengan Makhluk Lain
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
4 . Kepribadian
Bangsa Timur
·
Bangsa timur identik
menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat :
Inilah faktor utama yang
membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata
orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah
membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat
bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung
kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
·
Bangsa timur lebih
terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang
menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing
sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan
ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak
takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal
sebelumnya
·
Bangsa timur juga amat
peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah
mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama
merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan
tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang
asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini
sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal
serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .
5 . Pengertian
Kebudayan
Kebudayan adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
1.
Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
2.
Larson dan Smalley (1972:
39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
3.
Sir Edwards B Tylor (1871:
1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
4.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
1.
Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985:
180)
Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
1.
Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai
kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa
cipta, karsa dan rasa.
6 . Unsur-unsur
kebudayaan
Koentjaraningrat
(1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi
pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.
Sistem Religi.
2.
Sistem Organisasi Masyarakat
3.
Sitem Pengetahuan
4.
Sistem Mata Pencaharian Hidup
dan Sistem – Sistem Ekonomi
5.
Sistem Teknologi dan
Peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
Perbedaan kebudayaan
dalam 2 bentuk wujud
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu
pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup
barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial
adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu
seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
7 . Wujud Kebudayaan
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT
DIMENSI WUJUDNYA
Wujud dari kebudayaan itu
sendiri adalah :
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
8 . Orientasi Nilai
Budaya
5 masalah pokok kehidupan
manusia dalam sistem nilai budaya;
1.
Hakekat hidup manusia.
2.
Hakekat karya manusia.
3.
Hakekat waktu manusia.
4.
Hakekat alam manusia.
5.
Hakekat hubungan manusia.
9 . Perubahan Budaya
Berbagai faktor yang
mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan
baru diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat
memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang
berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan
nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem
otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima
jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu
memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Penyebab Perubahan
Kebudayaan
Budaya Merupakan sesuatu yang
tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring
perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam
budaya tersebut berubah.
Budaya tersebut dapat
berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan
seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah
atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari
masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
Sebab kedua terjadinya
perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan
fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada
di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung
berubah lebih cepat.
Perubahan ini selain karena
jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,
penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu
proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga
bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi
bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya
dalam perubahan budaya itu sendiri.
10
. Kaitan manusia dan kebudayaan
Hubungan Manusisa Dengan
Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu
ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari
dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran
sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi
dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka
manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya
Manusia.
Contoh-Contoh Hubungan
Antara Manusia dengan Kebudayaan
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus
atas dasar faktor kedaerahan
2.
Cara hidup di kota dan di
desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3.
Kebudayaan-kebudayaan khusus
kelas sosial
4.
Kebudayaan khusus atas dasar
agama
5.
Kebudayaan berdasarkan
profesi
Dialektis (Dialektika)
Kebudayaan adalah
produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk
kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses
hidup manusia.
3 Tahap Dialektis
Dialektika fundamental ini
terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1.
. Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan
diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan
mentalnya.
2.
. Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi.
Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik
dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah
menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer,
buku-buku ilmiah, dsb.
3.
. Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia
itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif
hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran
subjektifnya.
BAB III
: KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
1
.Pendekatan Kesusastraan
pengertian
Sastra
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang,
dan sebagainya.Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks
kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian
sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk
mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya.
Pengertian
Seni
pengertian
Seni berasal dari kata SANI yang artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan
jiwa. Jadi seni itu adalah keahlian untuk membuat suatu karya dari ekspresi
dalam diri seseorang (seniman). Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak
normative maka seni lebih mudah untuk berkomunikasi. Karena tidak normative,
nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya.
Peranan
Sastra
didalam
dunia sastra ada mempunyai 3 peranan yang penting yaitu sebagai berikut:
1. Alasan pertama, karena sastra
mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menanpung
hampir semua pertanyaan kegiatan manusia.
2. Sastra juga lebih mudah
berkomunikasi, Karen pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi,
sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi cinta
kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainya yang digarap oleh filsafat adalah
abstrak. Sifat abstak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
3. Sastar juga didukung oleh cerita.
Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah
mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normative.
Cabang-cabang sini yang lain juga dapat menarik tanpa cerita, akan tetapi sulit
bagi penciptanya mengemukakan gagasanya. Dalam music misalnya penciptanya
terbawa suasna oleh melodinya.
Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah
sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari
hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya.
dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa
menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia
lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
2 . Ilmu Budaya Dasar Yang di Hubungkan Dengan Prosa
Prosa
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan
arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta
atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Jenis
– Jenis Prosa
Prosa
lama :
1. Hikayat
1. Hikayat
2.
Sejarah
3.
Kisah
4.
Dongeng
5
. Epos
Prosa baru
:
1.
Roman
2.
Novel
3.
Cerpen
4.
Riwayat
5.
Kritik
6.
Resensi
7.
Esai
3
. Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
Pengertian
prosa fiksi
Pengertian
prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku
tertentu dengan pemeranananya, latar serta tahapan dan rangkaian cerita
tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin
suatu cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
antara lain :
Nilai-nilai
dalam Prosa Fiksi
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2
. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa
fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan
banyak individu.
Karya
sastra dapat dibagi menjadi dua yaitu
§ Karya sastra yang menyuarakan
aspirasi jamannya
§ dan karya sastra yang menyuarakan
gejolak jamannya. Anda juga yang tentunya menyuarakan kedua-dunya.
Contoh tulisan
prosa diambil dari :
Dilarang
Mencintai Bunga-Bunga*
Karya:
Kuntowijoyo
Jumat
sore aku tidak pergi mengaji. Ditanganku ada sebuah layang-layang buatanku yang
terbagus, dengan benang gelasan. Udara meruah menerbangkan layang-layangku.
Dari kampung lain menyembul pula layang-layang. Layang-layangku terputus.
Kawa-kawan bersorak dan lari mengejar. Itu layang-layang terbagusku, aku
berdiri saja memandangnya. Tiba-tiba pundakku terasa dipegang. Aku terkejut.
Seorang laki-laki tua degan rambut putih dan piyama. Dia tersenyum kepadaku.
“Jangan
sedih, Cucu,” katanya. Suara itu serak dan berat. Langsung darahku tersirap.
Aku teringat rumah tua berpagar tembok tinggi. Mataku melayang kepadanya. Di
tangannya ada setangkai bunga berwarna ungu. Tubuhku menjadi dingin.
“Jangan
sedih, Cucu. Hidup adalah permainan layang-layang. setiap orang suka hidup.
Tidak seorang pun lebih suka mati. Layang-layang bisa putus. Engkau bisa sedih.
Engkau bisa sengsara. Tetapi, engkau akan terus memainkan layang-layang.
Tetapi, engkau akan terus mengharap hidup. Katakanlah, hidup itu permainan.
Tersenyumlah, Cucu.”
Dia
menjangkau tangan kananku. Membungkuk. Dan, tanganku dicium. Aku tidak berdaya.
Bunga itu dipindahkannya ke tanganku. Aku menggenggamnya. Seolah dalam mimpi.
Dia
menarik tanganku. dan, aku mengikutinya. Di tangan kananku setangkai bunga.
Ketika aku sempat menyadari, kulihat pintu pagar rumah tua itu. Pasti dialah
kakek itu! Ya Allah! Aku menjerit sekerasnya. Teriakan itu tersumbat di
kerongkongan. Aku meronta. Dia memegangku lebih keras. Tertawa terkekeh. Aku
meronta, dan tertawanya serak alangkah kerasnya.
Ibu
membawaku pulang. Aku tidak begitu sadar, tiba-tiba Ibu sudah menuntun aku. Di
rumah, kulihat Ayah membaca di kursi. Aku merasa tenang. Aku merasa malu.
“Untuk
apa teriak-teriak, heh?” kata Ayah menyambut.
Ayah
mengamati aku dari atas ke bawah. Dia berdiri dan menjangkau tangan kananku.
Katanya:
“Untuk
apa bunga ini, heh?”
Aku
tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini.
Ayah
meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bongkah otot tangan Ayah
menggenggam bunga kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
“Laki-laki
tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi, engkau
laki-laki.”
Ayah
melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku
mebungkuk, mengambil bunga itu, membawanya ke kamar. Tangkai bunga itu
patah-patah. Selembar daun bunganya luka. Aku menciumnya, lama, lama sekali.
4
. Ilmu Budaya Dasar Yang di Hubungkan Dengan Puisi
Pengertian
puisi
Puisi
adalah karya sastra padat yang sangat hemat dalam penggunaan kata-kata.
Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan prinsip sedikit kata
tapi banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa puisi adalah
karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima dan suku kata dengan bentuk
yang berangkap.
Kreativitas
Penyair Dalam Membangun Puisinya
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figurative language)
seperti gaya personafikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi
menjadi segar, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata
yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar
adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman
hidnup manusia.
Perekaman
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”.
Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu
sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadan
(insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang
dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman
perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut pengalaman
yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2 . Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan
membaca puisi mahasisawa dapat diajak untuk dapat menyejukan hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang
penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan
pengalaman setiap orang.
3 . Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi
juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk
sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginative puisi
dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
§ Penderitaan atas ketidak adilan
§ Perjuangan untuk sesamanya
§ Konflik dengan sesamanya
§ Pemberontakan terhadap hukum tuhan
Puisi-puisi
umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu
nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang
terdapat didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan). Contoh puisi
penilis mengangkat tema tentang puisi cinta
Contoh Puisi
:
INGIN
BERSAMAMU
Puisi Ressa Elia
Puisi Ressa Elia
Aku
tak prnah ingin melupakan dirimu.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati.
Suka dn duka brsama.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati.
Suka dn duka brsama.
Sungguh
berat untk kulupakan.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam.
Percayalah
kekasihku.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu.
VIDEO WIDYO NUGROHO
JUDUL: sisa peninggalan
benteng belanda di banten
kesimpulannya, benteng tersebut di buat pada jaman penjajahan
belanda pada Indonesia, benteng tersebut di buat oleh belanda katanya agar
mengantisipasi serangan dari negara lain atau yang di maksud adalah portugis. Akan
tetapi maksut belanda membangun benteng tersebut bukan menghalau serangan dari
portugis melainkan menghalau dari serangan orang orang banten itu. Di dalamnya
juga terdapat kompleks pemakaman orang belanda.
No comments:
Post a Comment